Bismillah . . .
Saya bertekad untuk tidak banyak jatuh hati. Sebelum saya melaksanakan Ospek di Universitas saya, disana tekad saya semakin kuat dan yang selalu ku ucapkan “ya Allah aku tak mau banyak jatuh hati kalaupun kau izinkan hamba untuk jatuh cinta jadikanlah itu yang terakhir untuk hamba. Hamba tak ingin merasakan luka dan kekecewaan setelahnya. Saya akui sekalipun saya tidak pernah melakukan pengekspresian jatuh hati seperti yang lainnya “pacaran”, yang dimana orang-orang kategorikannya, jalan berduaan, main-main, ngobrol-ngobrol bahkan sampai pegangan tangan dan lebih. Untuk itu Alhamdulillah saya tidak pernah melakukan seperti itu. ketika saya merasakan jatuh hati maka disana saya merasakan sangat bersalah sekali . kenapa? karena saya merasa telah mengkhianati calon imamku yang telah tertulis di lauhul mahfudz sana. aku yakin Allah telah menyiapkan yang terbaik untukku. tapi, tidak bisa saya pungkiri ketika saya merasakan jatuh hati itu adalah sebuah fitrah. cuma bagaimana kita bisa